Minggu, 25 September 2016

pertemuan ke-5 isomer struktur senyawa hidrokarbon dan sistem nomenklatur




ISOMER STRUKTUR SENYAWA HIDROKARBON DAN SISTEM NOMENKLATUR

1.   System nomenklatur

Setiap molekul organik dalam penamaan ada 3 bagian yakni Parent, Prefix, dan suffix.
         Parent: rantai karbon terpanjang (rantai induk)
         Prefix: cabang
         Suffix: gugus fungsional (-ana,-ena,-una)

Tata Nama Alkana
Tata nama sistematik diatur oleh badan internasional IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Nama yang diberikan pada suatu senyawa organik harus memberikan gambaran yang jelas mengenai rumus strukturnya demikian pula sebaliknya dari struktur yang ada nama suatu senyawa organik dapat ditentukan. Nama-nama beberapa alkana tidak bercabang yang sering disebut sebagai deret homolog, yakni:
Semakin banyak karbon, maka semakin banyak pula variasi struktur dan isomernya.
Adapun aturan-aturan pemberian nama sistematik alkana bercabang menurut IUPAC
1)      Alkana tak bercabang pemberian nama sistematik sesuai gambar di atas sedangkan untuk nama umum ditambah n (normal) untuk alkana yang tidak bercabang.
2.    CH3–CH2–CH2–CH3
3.    n-butana
4.     
2)      Untuk alkana yang rantainya bercabang, rantai utamanya adalah rantai dengan jumlah atom C terpanjang. Gugus yang terikat pada rantai utama disebut substituent(cabang).Cabang yang diturunkan dari suatu alkana dengan mengurangi satu atom H disebut gugus alkil. Gugus alkil memiliki rumus umum -CnH2n+1 dan dilambangkan dengan –R. Pemberian nama gugus alkil sesuai dengan nama alkana, tetapi mengganti akhiran -anapada alkana asalnya dengan akhiran –il.

3)      Rantai terpanjang dinomori dari ujung yang paling dekat dengan substituent (cabang)sehingga rantai cabang memberikan nomor yang sekecil mungkin. Pada pemberian nama, hanya nomor atom karbon rantai utama yang mengikat substituen dituliskan kemudian diikuti nama susbstituen (cabang).

4)      Jika terdapat lebih dari satu subtituen yang sama, maka nomor masing-masing atom karbon rantai utama yang mengikat substituen semuanya harus dituliskan. Jumlah substituen ditunjukan dengan awalan di, tri, tetra, penta, heksa dan seterusnya, yang berturut-turut menyatakan jumlah substituen sebanyak dua, tiga, empat, lima dan seterusnya. Penomoran tetap dimulai dari ujung yang paling dekat dengan substituen.

5)      Jika terdapat dua atau lebih sustituen yang berbeda, maka dalam penulisan nama disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama dari nama substituen. Penomoran rantai utama dimulai dari ujung rantai yang nama substituen berdasarkan urutan abjad lebih awal. awalan di, tri, tetra, penta, heksa dan seterusnya tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.

     2.   Isomer structural

isomer struktur adalah senyawa dari rumus kimia yang sama yang memiliki struktur dan sifat yang berbeda didasarkan pada bagian konstituen atom mereka diurutkan. sebagai contoh, ada dua isomer.struktural dengan sama rumus kimia C4H10, CH3CH2CH2CH3 butana yaitu normal dan metilpropana (CH3)2CHCH2CH3. Sangat menarik untuk dicatat butana yang normal mendidih pada -0.5 derajat Celsius, sedangkan metilpropana mendidih pada suhu 28 derajat Celcius. Karena jumlah atom bertambah, jumlah isomer meningkat. Ada tiga isomer struktural dengan rumus kimia C5H12, lima dengan rumus C6H14 dan sembilan dengan rumus C7H16.
 Isomer struktural karbon tidak dibatasi hanya untuk karbon dan hidrogen, meskipun mereka adalah contoh paling terkenal dari isomer struktural. Di lemari obat rumah tangga orang dapat menemukan C3H8O, atau isopropil alkohol, kadang-kadang diidentifikasi sebagai “alkohol.” Rumus struktur adalah CH3CH (OH) CH3. Selain itu, ada n-propil alkohol, CH3CH2CH2 (OH) dan bahkan eter metiletil, CH3OCH2CH3, meskipun tak satu pun dari kedua senyawa ini kemungkinan akan ditemukan di rumah. Juga ada isomer struktural senyawa karbon yang mengandung atom lain.
Apa yang membuat kelimpahan bentuk seperti isomer yang mungkin adalah kemampuan atom dari beberapa unsur – terutama karbon – untuk bergabung satu sama lain. Hal ini disebabkan sifat dari ikatan antara atom. Atom karbon yang berdekatan bergabung dengan ikatan kovalen, ikatan di mana atom yang berpartisipasi berbagi elektron yang sama, daripada memindahkannya dari satu atom ke yang lain.
Sebagai gambaran, dalam garam meja biasa, NaCl, atom natrium ikut serta memberikan lebih dari satu elektron yang tersedia untuk atom klor, dan dua atom tertarik gaya elektrostatis. Hal seperti ini ada antara atom karbon yang bergabung dalam etana, C2H6.
Description: Isomer struktural
Isomer struktural
Silikon dan boron memiliki kemampuan yang sama untuk mengikat satu sama lain tanpa transfer elektron. Isomer struktural silikon dan boron diilustrasikan dengan baik dalam silan – senyawa silikon dan hidrogen – dan boran – senyawa boron dan hidrogen. Senyawa karbon dan hidrogen mulai dengan molekul metana, CH4. Analog dengan hal ini, senyawa silikon dan hidrogen dimulai dengan silan, SiH4. Menariknya, senyawa boron dan hidrogen mulai berbeda dengan borana, BH3 – senyawa yang dikenal hanya dalam bentuk gas yang cepat dimerizes untuk membentuk B2H6.
Kemampuan untuk membentuk isomer struktural sangat meningkatkan jumlah senyawa yang mungkin dengan berbagai sifat hampir tak berujung. Dalam kasus karbon, isomer struktural memungkinkan senyawa kehidupan. Untuk silikon dan boron, berbagai besar senyawa memberi dunia ilmiah dan manufaktur sejumlah besar reagen. Salah satu aplikasi dari turunan silan dalam lapisan yang memungkinkan bahan-bahan biologis berbahaya harus terpasang ke struktur implan titanium. Adapun boran, mereka dapat digunakan dalam sintesis organik khusus, dalam sel bahan bakar yang eksotis, dan  bahkan untuk bahan bakar peroketan.
Beberapa jenis isomer struktural yaitu:
Ø  ISOMER IONISASI
Dua senyawa koordinasi yang rumusnya mempunyai ion pusat yang sama (Cr3+) dan lima dari enam ligannya (molekul NH3) adalah sama. Senyawa ini berbeda karena isomer pertama mempunyai ion SO42-sebagai ligan keenam, dengan ion netral Cl- menetralkan muatan ion kompleks, sedangkan isomer kedua memiliki Cl- sebagai ligan keenam dengan SO42- menetralkan muatan ion kompleks.
1.   [CrSO4(NH3)5Cl] {pentaaminasulfatokromium(III) klorida}
 2.   [CrCl(NH3)5]SO4 {pentaaminaklorokromium(III) sulfat}     
Ø           ISOMER KOORDINASI
Isomer koordinasi dapat muncul jika senyawa koordinasi tersusun atas kation kompleks dan anion kompleks. Ligan dapat dikontribusikan secara berbeda di antara kedua ion, seperti NH3(aq) dan CN-.
1.   [Co(NH3)6][Cr(CN)6] {heksaaminakobalt(III) heksasianokromat(III) }
2.   [Cr(NH3)6][Co(CN)6] {heksaaminakromium(III) heksasianokobaltat(III) }
Ø         ISOMER TAUTAN
Beberapa ligan dapat melekat pada ion logam atom pusat suatu ion kompleks dengan cara berbeda.
1.   [Co(NO2)(NH3)5]2+ { ion pentaaminanitrito-N-kobalt(III) }
2.    ilustrasi isomer tautan: 1. Kation pentaaminanitrito-N-kobalt(III)
3.    Sedangkan stereoisomer memiliki struktur yang sama, namun beberapa atom atau gugus fungsional memiliki posisi geometri yang berbeda.

     3.   Isomer pada alkana
Struktur alkana dapat berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Alkana yang mengandung tiga atom karbon atau kurang tidak mempunyai isomer seperti CH4, C2H6 dan C3H8 karena hanya memiliki satu cara untuk menata atom-atom dalam struktur ikatannya sehingga memilki rumus molekul dan rumus struktur molekul sama. Perhatikan gambar di bawah ini:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji9K0nxgqvl3BwGt8fFlPBodpvajFHigf0B4WZGp_GTlb5Gb9l_IivT8tm0NFXQfllrY0MqwyOO8XTpcXbd5pQc7n1RxquOKpeDvHaG5xXHdQ4lkZzejPXYH3BAJjgNaaNowflDZ4UIg/s320/ALKANA+1+%25282%2529.png 
Dalam senyawa alkana juga ada yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus struktur molekulnya berbeda. Mulai dari alkana dengan rumus molekul C4H10mempunyai dua kemungkina struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya seperti di bawah ini:

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIoyZHiySqYtN6TaXqf2nBuXFjDybMqmUOXgNl34oBAKul4zjkZOdKucZgje8WZ7FEeHXeTZiW1RZUfNeuySAH7Yiam6A8j1z44_pmZP2W7W8o7S4vMH9eO6r-UryGnnyrZF504KZvEQ/s320/ALKANA+%25283%2529.png

 Untuk senyawa-senyawa tersebut disebut isomer. Oleh karena perbedaan hanya pada  kerangka struktur maka isomernya disebut isomer kerangka.
Untuk pentana (C5H12) memiliki tiga kemungkinan struktur ikatan untuk menata atom-atom   karbonnya yaitu:

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeCoDd-AFNzCoYaK4SGa-HfUn9aci8ZFPjtWIUzNR5h-NJr8C6BZRuQVtYBYgDKjjS0kY-uMjc4JfCPHbQqUTcPvlArjb3r9u5n9WNdrI_Lyacs0TgSTEsfuM5GEzAPcU0Aer06jryvg/s320/ALKANA+%25284%2529.png

Kita dapat menyimpulkan dari 2 contoh di atas bahwa semakin bertambah jumlah atom C pada rumus molekul suatu alkana maka semakin banyak isomernya seperti yang tertera ditabel bawah ini:

Jumlah atom C
C4
C5
C6
C7
C8
C9
C10
Rumus molekul
C4H10
C5H12
C6H14
C7H16
C8H18
C9H20
C10H22
Jumlah isomer
2
3
5
9
18
35
75

2. Isomer Alkena

Pada senyawa alkena, keisomeran dimulai dari senyawa dengan rumus kimia C4H8 sama seperti senyawa alkana. Jenis isomer yang dapat terjadi pada senyawa alkena yaitu isomer struktur dan isomer geometri.
a.      Isomer Struktur

1. Isomer Kerangka/ Rantai
Isomeri rangka adalah isomeri yang terjadi karena perbedaan rangkanya, biasanya terjadi antara senyawa rantai lurus dengan senyawa yang memiliki cabang, bisa pula antar senyawa yang memiliki cabang, namun berbeda pada posisi dan jumlah cabang.
Contoh : butana memiliki dua isomer yaitu, normal butana (n-butana) dan isobutana (2-metilpropana)

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMHfE29eaTdhiY-3WK5RUWKBFIRaS8f1CnjRHX9IoFZNeZ_dmZGkoA894iqS6tyNdj3U4Zj3mWIGl4KmrbYO6uqGegy5Ed_BFEXYgeriqJ2EvFpamaCWw8JUGd1VBYvPKlj-5ICQNNAUFG/s1600/isomer+butana.jpg

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ0ih4dPkcPaBaHWdlf2loD4xLK_KuhxVSCUfU0dUiAozFXkN9fTNHYidAZ2m7KciXREm14KgsW2vyqAgHbPD4oABEnh2hMQoByCCiQkl3K0rJnX_QZXjnYGs97tTtdloc3XzOVjuvbQ/s320/ALKANA5.png


2. Isomer posisi
Isomer posisi adalah isomer yang memiliki perbedaan posisi ikatan rangkap karbon-karbon dalam molekul yang sama. Isomeri ini hanya terjadi pada senyawa hidrokarbon tak jenuh (alkena dan alkuna).
Contoh : butena memilki dua isomer posisi yaitu, 1-butena dan 2-butena


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNy4uGisbVXkz1UgxQYaYpudY0Vu-E1k89ARuMosC5FlwsVdTj17tq6Cl7Re6u5wCs8dQZLtz9plJYo8RUCI8jPuqpRTPwEQOBoQZnmlSVMTodR5St9zEMwPLFS7V4wy-329T4m4Mopg/s320/ALKANA6+%25285%2529.png 

b.      Isomer geometri 
            Isomer geometri adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur ruangnya berbeda.contohnya sebagai beriku;
            Ikatan rangkap dua karbon-karbon pada alkena tidak dapat memutar (melintir) sebab jika diputar akan memutuskan ikatan rangkap, tentunya memerlukan energi cukup besar sehingga mengakibatkan ketegaran diantara ikatan rangkap tersebut. Akibat dari ketegaran, ikatan rangkap menimbulkan isomer tertentu pada alkena. Pada contoh berikut, ada dua isomer untuk 2-butena (CH3CH=CHCH3), yaitu cis-2-butena dan trans-2-butena. 

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW34P7Fu_byouPG5-9XHKF17FUG8JbI_vOIbj75WXQvlgQxkYCflxPLg-iOfKh6H6uj3776_ZbOPnA6Ij-TbGB_wv5yFqRy78qd3EPinlMf4LmMP1-PKcT9QY-bBUDPQyATRJv9nPLvA/s320/alkana+%25287%2529.png

c.      Isomer Fungsion
al

Isomer fungsional pada alkena dimulai dari propena (C3H6) 

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_qO5lLY0OTp3YoDvmERg34eaL2__OzhCBVqUCgQuGFxkvHxCrPZYRgHVoIwPCIwTxnx_8IUmGAmRenbwZj2f5WSV5Kj8F4UO3LOB0l2Gknq36vipHOdNd4Lkeez-PUdV3WybmYzFPoA/s320/alkana+%25288%2529.png


3. Isomer Alkuna 
           Pada senyawa alkuna, keisomeran dimulai dari senyawa butuna dengan rumus kimia (C4H6) memiliki jenis isomer yaitu isomer struktur. Pada pembahasan berikut akan dijelaskan mengenai isomer struktur senyawa alkuna. Perhatikan dua isomer yang dimiliki butuna (C4H6

a. Isomer Posisi 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqouM8MjG9mOz2FNtaqIQvxry-AGsIM3mkYXcERuy_-TaiPoGYJVAcXKL415ZJylkOSEu4WBu0uZlzQZzZmhibeDsa8g8omnHECMM0aIZ9Fbak-nmjDa0IdI3fLefp4XOdHC-OiASUuA/s320/alkana%25289%2529.png

      Pada pentuna C5H8 memiliki  3 isomer  seperti di bawah ini:

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgikkOZg7H4TaHCqYOm46z9d4KZ7WcnZ3-2A20A8cIm2YzPBxUh5oTmZHu1ZPdj_HE0oWGzJ3p6g_cepkzLyhp6j0jmUbtLcqePk-Kt1Zu9N4bLec23-wcY3QnLDyPLeX75dTzvQQm4ow/s320/alkana+%252810%2529.png

b.       Isomer kerangka/ rantai 

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN6PHtnGgp8C7HgsiT6BKv7n_avDtwegrc8Xk1efNBt_bDBzkiC03ZYmvUFABg49uWzmWkSHcJMmiVPt-Gf9vq6lh7vuSR2EUs8TMVEast_qxXsE3btfihEBOYsyzbLyVDoK6tRHSPTA/s320/alkana+%252811%2529.png

4.             Isomer Fungsi

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiIwmwi0vyPor2vrRlx9VqML8KdaqVOQtwuD0tql_KfHQOep07tN0F4rBYB4VuqQzn7QW1egkY-4IOYx_spesm4CyYnHtvMfs7cZN-QhZn1ri1s-xewvZtt-Uae5w36l6B7xu73gPf9Q/s320/alkana%252813%2529.png


SOAL  “:”
Mengapa sudut kerapatan H-C-C dengan 121 lebih besar jika dibandingkan dengan sudut kerapatan H-C-H ?
JAWAB :
            Karena bentuk molekul H-C-C adalah polal linier di mana atom-atomnya tertata pada suatu garis lurus,sudut yang dibentuk oleh dua ikatan ke arah atom pusat akan saling membentuk dusut 180.sudut itu disebut sudut ikatan, seperti contohnya  BeCL2
Sedangkan ikatan H-C-H memiliki bentuk molekul pola segitiga planar dimana atom-atom dalam molekulnya berbentuk segitiga tertata dalam bidang datar, tiga atom akan berada pada titik sudut segitiga sama sisi dan dipusat segitiga terdapat atom pusat sudut ikatan antara atom yangmengelilingi atom pusat membentuk sudut 120.contohnya molekul segitiga sama sisi yaitu BF3

6 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum wr wb . . .
    Baiklah saya Yamin.
    Dari postingan anda tadi, tolong anda jelaskan kembali " pengertian dari sistem nomenklatur " ? Karena yang anda jelaskan diblog tersebut, masih sulit untuk dipahami.
    Terima kasih . . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. assalm mualaikum wr wb sebelumya saya ucapkan terima kasih atas pertanyaannya di sini saya mencoba menjawab menurut saya









      Sistem Nomenklatur

      Senyawa karbon adalah senyawa yang jenis dan jumlahnya sangat banyak. karena itu, diperlukan cara penamaan senyawa karbon yang sistematik. Nama senyawa karbon dapat memberi informasi tentang rumus molekul dan strukturnya. Pemberian nama senyawa karbon didasarkan pada aturan IUPAC (International Union and Pure Applied Chemistry).

      Dalam sistem nomenklatur, ada tiga bagian yang penting, yaitu: prefix, parent, dan suffix. Prefix(awalan) merupakan cabang yg terdapat pada rantai/ struktur unsur. Seperti metil, etil, propil. Parent(induk) merupakan cabang atom paling panjang, menggunakan penamaan berdasarkan jumlah karbon(met-, et-, pro-, dll). dan Suffix adalah akhiran(biasanya golongan halogen).

      Hapus
  3. Asalamualaikum wr wb...
    saya hanya ingin memberikan sara kepada saudara mengenai sudut kerapatan H-C-C degan 121 lebih besar dibandingkan dengan sudut kerapatan H-C-H, Sebaiknya anda juga menyertainya dengan gambar agar lebih muda untuk dipahami,
    Terima kasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam wr wb
      terima kasih atas saran yang saudari berikan saya akan berusaha untuk melengkapi lagi blog saya,

      Hapus